Seribu Sepeda - ulasan ini merupakan ulasan awal dari saya yang bisa anda jadikan sebagai bahan tambahan saja , bila di fikir ulang dan di ingat ingat , sepeda merupakan alat tranportasi yang sudah sejak lama ada di indonesia. sepeda yang dahulunya merupakan alat transportasi utama , kini sepeda juga merupakan alat transportasi utama yang mudah dan murah bila kita ingin memilikinya . perkembangan Sepeda yang dahulu mungkin sudah berbeda dengan sekarang ya . coba lihat sepeda yang sekarang . banyak sekali perubahaanya .
Dari bangun sepeda inilah yang akhirnya dibuat sepeda motor. Seperti yang ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda. Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat "primitif". Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.
Sejarah Perkembangan Sepeda di Indonesia
Pada tahun 1960-an, seiring perkembangan teknologi transportasi, kedudukan sepeda sebagai kendaraan kelas atas perlahan tergeser oleh popularitas motor dan mobil. Sepeda buatan 1930-an sampai 1950-an segera menjadi barang lama yang mudah ditinggalkan, walau mulai juga dikoleksi orang. Sepeda kuno buatan Inggris antara lain Humber Cross (1901), Raleigh (1939), Phillips (1956), Hercules (1922). Sedangkan sepeda buatan Belanda adalah Batavus (1920), Gazelle (1925), Valuas (1940), Master (1950), dan beberapa lagi. Sepeda-sepeda kuno buatan Belanda (Dutch Bike) sering dijuluki sebagai sepeda onthel atau unta. Bahkan kini pada abad ke-21, masih terdapat koleksi sepeda buatan awal abad ke-20 seperti merek Veeno. Selain onthel, kita mengenal sebutan sepeda jengki. Istilah “jengki” berasal dari kata “Yankee”, sebutan untuk orang Amerika. Istilah ini muncul ketika orang Amerika pada tahun 1960-an menginvasi Indocina. Ketika itu orang Amerika beserta produk-produknya membawakan ciri fisik, perilaku, pemikiran, dan tampilan baru kepada orang Asia. Presiden Soekarno bahkan pernah melarang masuknya segala produk buatan barat. Akibatnya sepeda buatan Belanda dan Eropa Barat sempat tidak lagi masuk ke Indonesia sehingga pasar sepeda diramaikan dengan sepeda buatan Cina dengan bentuk dan proporsi baru misalnya merek Butterfly, Phoenix, dan beberapa lainnya. Rangka sepeda buatan Cina lebih ringan dan ukurannya lebih kecil sehingga lebih mudah dikendalikan oleh orang Indonesia. Sepeda keluaran baru itu sering disebut orang sebagai sepeda jengki. Pada masa itu, segala sesuatu yang baru memang diberi julukan “jengki”, dari sepatu, celana, sepeda, bahkan hingga rumah. Sepeda jengki akhirnya dianggap sebagai sepeda masa kini pada zaman itu. Walaupun makna jengki identik dengan kebaruan, oleh orang Betawi sebutan “sepeda jengki” sempat ditafsirkan sebagai turunan dari bahasa Betawi “jingke” yang artinya berjinjit, sebab posisi sadelnya yang tinggi mengharuskan pengendara untuk berjinjit saat menaikinya. Demikianlah, sepeda jengki menjadi istilah populer terkait sepeda antik di samping sebutan lain, misalnya sepeda kumbang dan sepeda sundung.
Manfaat Bersepeda
Bersepeda juga ada manfaatnya loh ya , bisa menyehatkan badan deh khususnya dan dibawah ini manfaat bersepeda :
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
2. Kekuatan otot yang selalu bergerak dengan teratur .
3. Sistem kerangka yang selalu bekerja
4. Kesehatan mental semakin terjaga
5. Oksigen dan sirkulasi Semakin lancar
6. Mencegah Penyakit jantung dan kardiovaskular
7. Menurukan Berat badan dan obesitas
8. Mengurangi / mengcegah Tekanan darah
9. Mencegah Kanker ( Bukan Kantong Kering )